Dalam dunia SEO, terdapat satu konsep penting yang sering menjadi titik awal dari seluruh proses riset kata kunci, yaitu kata kunci awal. Dapat dikatakan, kata kunci awal adalah "benih" yang akan berkembang menjadi strategi SEO yang besar. Dengan kata lain, semua upaya untuk mendapatkan lalu lintas organik yang relevan dari mesin pencari, semuanya bermula dari sini. Kata kunci awal umumnya berupa kata kunci pendek, terdiri dari satu atau dua kata saja, dan mewakili topik yang luas. Karena sifatnya yang umum, kata kunci awal cenderung memiliki volume pencarian yang tinggi, namun persaingannya juga ketat.
Contohnya, jika Anda memiliki toko online yang menjual alat tulis, maka kata kunci awal yang dapat Anda gunakan antara lain: "pulpen", "pensil", atau "buku catatan". Dari kata kunci tersebut, Anda dapat mengembangkannya menjadi kata kunci lain yang lebih spesifik dan relevan dengan kebutuhan audiens. Sebagai contoh, "pulpen tinta hitam untuk menulis kaligrafi" atau "buku catatan dengan kertas tebal untuk sketsa".
Dengan memahami konsep kata kunci awal, Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk merancang strategi SEO yang matang. Sama halnya seperti membangun fondasi sebelum mendirikan bangunan, jika fondasinya kuat, maka bangunannya akan berdiri kokoh.
Apa Itu Kata Kunci Awal?
Secara sederhana, kata kunci awal adalah kata kunci dasar yang belum ditambahi (modifier), atau sering juga disebut dengan kata kunci pendek. Biasanya hanya terdiri dari satu atau dua kata saja, seperti "desain", "makanan", atau "fashion".
Karakteristik utama dari kata kunci dasar ini ada dua:
1. Pencariannya tinggi, karena cakupannya sangat umum.
2. Persaingannya besar, karena banyak website lain yang juga menargetkan kata kunci tersebut.
Dapat diibaratkan, kata kunci awal adalah seperti judul besar dalam sebuah ensiklopedia. Jika Anda menemukan topik besar "Fotografi", maka dari satu kata ini dapat muncul berbagai subtopik yang lebih spesifik, seperti "fotografi alam liar" (medium-tail) atau "cara mengambil foto landscape saat matahari terbenam" (long-tail).
Oleh karena itu, kata kunci awal selalu menjadi langkah pertama yang harus ditetapkan dalam proses riset SEO. Dari sini lah kemudian bermunculan ide-ide kata kunci lain yang lebih tajam dan relevan untuk audiens Anda.
Sebagai contoh, jika kata kunci awal Anda adalah "tanaman", maka Anda bisa mengembangkannya menjadi "tanaman hias indoor" (medium-tail) atau "cara merawat tanaman hias indoor agar tidak cepat layu" (long-tail).
Pada intinya, semua strategi SEO yang kokoh dimulai dari penentuan kata kunci awal yang tepat.
BeeSosial
Contoh Keyword Induk dan Turunannya
Anda bisa membayangkan seed keyword sebagai benih yang tumbuh menjadi kata kunci-kata kunci lainnya. Dengan mengenal benihnya, Anda akan lebih mudah menemukan kata kunci turunan yang sesuai.
Misalnya, jika kita mengambil contoh "Smartphone" sebagai seed keyword, maka kita bisa menemukan kata kunci turunan seperti "Smartphone Android murah" atau "Rekomendasi smartphone Android murah untuk pelajar".
Begitu pula dengan topik lainnya seperti "Olahraga", "Resep", dan "Furniture". Dengan mengetahui benihnya, Anda bisa dengan mudah menemukan kata kunci turunan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Dengan begitu, Anda bisa lebih efektif dalam menemukan kata kunci yang tepat untuk meningkatkan visibilitas konten Anda.
Mengapa Seed Keyword Sangat Penting?
Jawabannya sangat sederhana: proses riset keyword dimulai dari sini. Bayangkan seperti mencari mata air untuk membuat peta perjalanan Anda. Setelah menemukan sumbernya, Anda bisa mengikuti alirannya untuk menemukan berbagai "anak sungai" atau keyword turunan yang beragam.
Satu seed keyword dapat menghasilkan ribuan bahkan jutaan variasi kata kunci lain yang dapat Anda gunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, jika Anda memilih "kamera" sebagai seed keyword, Anda dapat menemukan ide keyword seperti:
Pertanyaan: "kamera terbaik untuk pemula"
Long-tail keyword: "kamera mirrorless terbaik untuk traveling"
Frasa terkait: "kamera full frame canon"
Topik lain yang masih relevan: "lensa kamera untuk fotografi malam"
Bahkan, mungkin Anda akan menemukan keyword yang tidak menyebutkan kata "kamera" sama sekali, tetapi masih relevan. Contohnya, "fotografi pemula" atau "cara mengambil foto blur artistik".
Dengan mengembangkan beberapa seed keyword yang relevan untuk website atau bisnis Anda, prosesnya akan lebih dari sekadar menemukan keyword. Anda juga akan menemukan subtopik baru, bahkan bisa menyusun strategi topic cluster, yaitu membuat banyak artikel yang terhubung satu sama lain, membahas satu topik besar secara mendalam dari berbagai sudut.
Contoh Pengembangan Seed Keyword Menjadi Topic Cluster
Misalnya Anda memilih kata kunci dasar "kopi", maka berikut ini adalah contoh pengembangannya:
Seed keyword: KopiSubtopik / Cluster:
Jenis-jenis kopi di Indonesia
- Cara menyeduh kopi manual brew
- Perbedaan kopi arabika dan robusta
- Rekomendasi alat seduh kopi untuk pemula
- Fakta menarik tentang kopi untuk kesehatan
Dengan cara ini, website Anda tidak hanya membidik satu keyword besar, tetapi juga membangun otoritas di mata Google dan pembaca dalam satu topik besar. Inilah yang membuat SEO Anda menjadi lebih kuat dan relevan. Jadi, seed keyword bukan hanya tentang mencari kata kunci, tetapi juga tentang membangun strategi SEO yang komprehensif.
Menemukan kata kunci dasar sebenarnya seperti mencari harta karun, bukan hanya tentang mengetahui apa yang dicari, tetapi juga tentang mengetahui di mana mencarinya. Ada berbagai cara untuk menemukan seed keyword, mulai dari brainstorming sederhana hingga melakukan riset mendalam melalui data pesaing. Jika Anda ingin membuat strategi SEO yang efektif, berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan.
1. Mulai dengan Brainstorming
Langkah pertama untuk menemukan kata kunci dasar adalah dengan memulai dari pikiran Anda sendiri. Brainstorming adalah proses untuk menggali ide-ide yang mungkin sudah ada di sekitar Anda, tapi perlu untuk dikeluarkan. Mulailah dengan memikirkan produk atau layanan utama Anda, kebutuhan pelanggan Anda, deskripsi bisnis dari pesaing, dan istilah yang muncul saat membicarakan topik tersebut.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki bisnis perlengkapan bayi, ide-ide kata kunci dasar dari brainstorming bisa berupa popok bayi, perlengkapan menyusui, mainan bayi, dan perawatan kulit bayi. Selanjutnya, masukkan ide-ide tersebut ke tools seperti Keyword Magic Tool atau Google Keyword Planner untuk menemukan kata kunci turunan lainnya dan bahkan kemungkinan menemukan seed keyword baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Bayangkan proses tersebut seperti menanam benih pohon mangga, dimana benih tersebut tumbuh dan menghasilkan ratusan buah. Hal yang sama juga berlaku untuk kata kunci dasar, dimana satu ide bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan long-tail keyword potensial.
2. Cek Ide Keyword di SERP Google
Selain dari brainstorming, sumber ide kata kunci yang kaya adalah halaman hasil pencarian Google (SERP). Sebelum Anda melakukan pencarian, Google biasanya memberikan beberapa saran kata kunci di kolom pencarian karena sering dicari oleh orang lain. Contohnya, jika Anda mengetikkan "sepatu lari", Google mungkin akan menyarankan kata kunci seperti sepatu lari pria, sepatu lari untuk marathon, dan sepatu lari ringan. Ide-ide ini dapat menjadi inspirasi untuk seed keyword baru.
Ketika hasil pencarian muncul, perhatikan bagian People Also Ask (PAA) yang berisi pertanyaan umum, Related Searches yang memuat keyword lain yang sering dicari, dan Featured Snippet yang seringkali berisi frasa atau kata-kata penting yang dapat dijadikan seed keyword baru. Sebagai contoh, jika Anda mencari "cara belajar gitar", kemungkinan akan muncul saran kata kunci lain seperti kursus gitar online, belajar kunci dasar gitar, dan cara belajar gitar untuk anak-anak. Semua ide ini dapat digali lebih dalam untuk membangun strategi SEO Anda.
3. Manfaatkan Data dari Website Sendiri
Jika website Anda sudah online cukup lama, kemungkinan Anda sudah memiliki seed keyword tanpa disadari. Google Search Console (GSC) dapat membantu Anda menemukan data keyword yang sudah mendatangkan tayangan atau klik ke website Anda. Cara untuk melakukannya adalah masuk ke Google Search Console, pilih menu Search Results atau Hasil Penelusuran, dan cari daftar Queries atau Kueri Pencarian. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa website Anda muncul untuk kata kunci seperti "cara merawat bonsai" tanpa mengoptimalkan halaman khusus untuk topik tersebut, maka "bonsai" dapat dijadikan seed keyword baru. Data dari GSC dapat digabungkan dengan tools seperti Keyword Magic Tool untuk melihat potensi kata kunci turunan lainnya.
4. Cari di Forum dan Komunitas Online
Forum dan komunitas online seringkali menjadi sumber ide kata kunci yang terlupakan. Di sana, Anda dapat melihat bagaimana orang mendiskusikan kebutuhan mereka dengan menggunakan bahasa sehari-hari dan istilah khusus. Contohnya, Reddit atau forum-forum sesuai dengan niche Anda.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki blog tentang otomotif, masuklah ke forum otomotif dan perhatikan thread yang membahas mobil keluarga terbaik, tips membeli mobil bekas, atau aksesoris mobil kekinian. Jika bisnis Anda bergerak di bidang desain interior, forum seperti Houzz dapat menjadi sumber ide kata kunci yang luar biasa. Mengapa forum efektif? Karena orang yang berdiskusi di sana adalah calon konsumen yang sebenarnya, bukan hanya data statistik.
5. Analisis Keyword Kompetitor
Salah satu cara yang strategis untuk menemukan seed keyword adalah dengan menganalisis keyword pesaing. Jika mereka telah berhasil membangun traffic, mengapa tidak belajar dari kesuksesan mereka? Gunakan tools seperti Ahrefs atau Semrush untuk menganalisis website pesaing dan lihat keyword apa yang paling banyak mendatangkan traffic.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki bisnis sepeda gunung di Bandung dan setelah menganalisis pesaing Anda menemukan bahwa mereka mendapatkan traffic dari kata kunci "sepeda gunung murah Bandung" atau "rekomendasi sepeda gunung pemula", Anda dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan seed keyword seperti "sepeda gunung" atau kata kunci yang lebih spesifik sesuai dengan target audiens Anda.Anda juga dapat melakukan filter di tools tersebut, misalnya mencari keyword yang terdiri dari 1-2 kata, mengurutkan berdasarkan volume pencarian, dan menghilangkan kata-kata tertentu untuk mencari variasi baru. Dengan cara ini, Anda dapat menemukan seed keyword yang sudah terbukti menghasilkan traffic untuk pesaing dan mengoptimalkannya dengan cara yang lebih baik sesuai dengan pendekatan dan konten Anda sendiri.
Mengetahui kata kunci dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam strategi SEO. Tanpa kata kunci yang tepat, arah konten bisa menyimpang dari target audiens. Namun, dengan menggunakan tools yang sesuai dan pendekatan yang tepat, Anda dapat membangun fondasi SEO yang kuat dari kata kunci dasar.
Jika Anda menginginkan hasil yang lebih optimal dan terukur, percayakan riset kata kunci Anda kepada sebuah agensi SEO dan layanan SEO yang siap membantu bisnis Anda mencapai halaman pertama Google.



0 comments:
Posting Komentar